Description
Indikasi
Depo Harmonis, digunakan sebagai kontrasepsi bila dengan cara lain seperti pil oral atau IUD/AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) tidak dapat dilakukan.
Posologi
Dosis Depo Harmonis yang dianjurkan adalah 150 mg Medroxyprogesterone Acetate di dalam 1 mL tiap 3 bulan (13 minggu), diberikan secara suntikan intramuskular yang dalam pada otot gluteal atau deltoid. Untuk memastikan bahwa akseptor tidak hamil pada saat pemberian pertama, maka suntikan pertama tersebut harus diberikan hanya selama 5 hari pertama dari siklus haid normal atau 5 hari pertama setelah melahirkan jika tidak menyusui atau jika menyusui, hanya pada minggu ke 6 setelah melahirkan. Jika interval waktu penyuntikan lebih dari 13 minggu, maka harus dipastikan lebih dahulu bahwa akseptor tidak hamil sebelum diberikan suntikan. Efikasi obat kontrasepsi ini tergantung pada kepatuhan terhadap jadwal pemberian obat ini.
Kontraindikasi
- Diketahui atau diduga hamil,
- Pendarahan vagina yang belum diketahui penyebabnya,
- Diketahui atau diduga adanya kanker payudara,
- Tromboflebitis aktif atau mempunyai riwayat gangguan tromboembolik, atau penyakit serebral vaskular.
- Gangguan fungsi hati berat,
- Hipersensitif terhadap Medroxyprogesterone Acetate.
Peringatan & Perhatian
- Bila akseptor menunjukan gejala-gejala adanya tromboembolik, maka harus dinilai kembali sebelum melanjutkan pemakaian.
- Bila terjadi kerusakan penglihatan akut, proptosis, diplopia atau migrain harus diselidiki dengan hati-hati jaringan matanya untuk mencegah timbulnya papiloedema atau luka pada selaput jalan sebelum pemakaian dilanjutkan.
- Setelah pemberian Depo Harmonis berulang kali, amenorea dan anovulasi dapat berlangsung sampai 18 bulan dan kadang-kadang lebih lama lagi.
- Kadang-kadang dilaporkan adanya reaksi anafilaksis dan anafilaktik pada akseptor yang menggunakan Depo Harmonis.
- Sebelum menggunakan Depo Harmonis sebaiknya dilakukan pemeriksaan payudara dan organ pelviks termasuk hapusan papaniccolaou.
- Hati-hati pemberian obat ini pada penderita migrain, epilepsi, asma, kelainan jantung dan ginjal karena progesteron dapat mempengaruhi penyimpanan cairan tubuh.
- Bila terjadi perdarahan di vagina yang tidak diketahui penyebabnya, perawatan diagnostik harus dilakukan. Tidak dianjurkan pemakaian estrogen sebagai tambahan secara rutin atau jangka panjang untuk mengatasi perdarahan yang berlebihan yang disebabkan karena pemakaian Depo Harmonis.
- Penderita yang mempunyai riwayat depresi mental harus diamati dengan teliti, dan pemakaian obat ini harus dihentikan bila depresi tersebut timbul pada tingkat yang serius.
- Berat badan bisa bertambah dengan pemakaian Depo Harmonis.
- Pemakaian obat suntik ini dapat berpengaruh pada tes laboratorium, antara lain : tingkat gonadotropin, tingkat steroid dalam urin dan plasma.
- Penurunan toleransi glukosa terlihat pada beberapa akseptor yang menggunakan progesteron. Mekanisme penurunan ini masih belum jelas, karena itu penderita kencing manis harus diamati secara teliti selama memperoleh perawatan dengan progesteron.
- Pemakaian obat suntik ini dapat menutupi terjadinya gejala klimakterik.
- Tes tertentu terhadap kelenjar endokrin dan mungkin tes terhadap fungsi hati dapat terpengaruh oleh perawatan obat suntik ini. Oleh karena itu, bila tes semacam itu abnormal pada penderita yang memakai obat suntik ini dianjurkan agar mereka mengulangi lagi sesudah obat ini dihentikan selama 4-6 minggu.
- Oleh karena daya kerjanya sangat lama dan dengan demikian sulit memperkirakan kapan berhentinya perdarahan sesudah penyuntikan, maka tidak dianjurkan untuk mengobati amenorea sekunder atau perdarahan pada fungsi uterina. Pada keadaan ini dianjurkan dengan pengobatan oral.
- Ahli patologi perlu diberitahu mengenai perawatan dengan progesteron bila spesimen yang relevan diserahkan.
- Medroxyprogesterone Acetate diekskresikan melalui ASI, namun sampai saat ini belum pernah dilaporkan adanya efek samping pada pertumbuhan bayi.
- Hati-hati terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik pada akseptor pengguna obat suntik KB ini yang menjadi hamil, atau terjadinya keluhan rasa sakit pada perut yang serius.
Efek Samping
- Efek samping yang terjadi pada lebih dari 5% akseptor yaitu haid yang tidak teratur (perdarahan atau tidak haid atau keduanya), perubahan berat badan, sakit kepala, gugup, pusing, asthenia, nyeri perut atau tidak enak pada perut.
- Yang terjadi pada 1–5% akseptor yaitu : penurunan libido atau tidak dapat orgasme, sakit punggung, vaginitis, nyeri pada pelviks, nyeri pada payudara, kejang kaki, depresi, mual, insomnia, leukorrhea, jerawat, tidak ada pertumbuhan rambut, pembengkakan, ruam, edema, hot flashes, artralgia.
- Yang terjadi kurang dari 1% akseptor, yaitu : anafilaksis, penyakit tromboembolik-tromboflebitis, melasma, kloasma, konvulsi, gangguan pencernaan, penyakit kuning, infeksi saluran kemih, kista pada vagina, tumor serviks, emboli paru, reaksi alergi, anemia, sinkop, dispnea dan asma, takikardi, demam, kedinginan, kulit kering, kanker payudara, perdarahan rektum, paralisis, osteoporosis, dismenore, payudara lembek dan galaktorea, hiperpileksia, moonface.
- Reaksi lokal : nyeri tempat suntikan, benjolan residu dan perubahan warna kulit ditempat suntikan.
Reviews
There are no reviews yet.