Cyclonate
- Home
- Cyclonate
CYCLONATE
Medroxyprogesteron Acetate 25 mg
Estradiol Cipionate 5 mg
Suspensi Injeksi *Steril* Intramuskular
Bentuk Sediaan dan Kekuatan
Setiap vial (0,5 mL) suspensi injeksi mengandung :
Medroxyprogesteron Acetate 25 mg
Estradiol Cipionate 5 mg
Kemasan
Dus, 4 blister @ 5 vial @ 0,5 mL
No. Reg. : DKL1439800643A1
Diproduksi oleh:
PT. Catur Dakwah Crane Farmasi
Industri Farmasi
Bogor 16810 – Indonesia
- Indikasi
- Posologi
- Kontraindikasi
- Peringatan & Perhatian
- Efek Samping
Indikasi
Cyclonate diindikasikan sebagai kontrasepsi (penekan ovulasi) pada wanita.
Posologi
Cyclonate hanya untuk diberikan secara intramuscular. Suspensi harus dikocok segera sebelum setiap kali pemakaian untuk meyakinkan suspensi merata sehingga dosis dapat diberikan secara tepat.
Injeksi pertama:
Untuk menjamin bahwa pasien tidak dalam kondisi hamil, pada saat pemberian pertama, disarankan injeksi diberikan selama 5 hari pertama menstruasi. Wanita yang menggunakan sistem hormonal lain sebagai alat kontrasepsi sebelum Cyclonate, maka penyuntikan pertama dengan Cyclonate dapat (1) dilakukan pada saat jadwal penyuntikan dengan hormon lain tersebut; (2) selama periode menstruasi jika sebelumnya menggunakan kontrasepsi oral.
Wanita yang baru saja menjalani aborsi dapat dilakukan penyuntikan segera setelah penghentian kehamilan.
Injeksi kedua dan selanjutnya:
Injeksi kedua diberikan 30 hari setelah injeksi pertama. Setiap 30 hari kemudian injeksi berikutnya diberikan. Injeksi dapat diberikan 3 hari sebelum atau sesudah waktu yang ditentukan.
Pasien yang menerima suntikan sebelum jangka waktu 27 hari harus mengulang kembali pemberian injeksi pada interval waktu yang telah ditentukan. Pasien yang menerima suntikan sesudah hari ke-33 tidak boleh menerima injeksi lainnya selama 5 hari pertama periode menstruasi.
Kontraindikasi
▶ Kehamilan atau ada dugaan hamil.
▶ Kanker payudara.
▶ Kanker saluran genital.
▶ Menderita atau pernah mempunyai gangguan tromboembolik.
▶ Penyakit pembuluh darah otak atau pembuluh jantung.
▶ Perdarahan pada vagina yang tidak diketahui penyebabnya.
▶ Infeksi saluran kencing yang tidak diketahui penyebabnya.
▶ Fokal migrain.
▶ Penyakit hati yang akut.
▶ Diketahui sensitif terhadap Medroxyprogesterone Acetate dan Estradiol Cipionate.
▶ Tidak boleh digunakan bersama-sama Rifampisin dan/anti konvulsan.
▶ Kelainan patologis pada payudara yang tidak diketahui penyebabnya
▶ Pap smear yang tidak normal (tingkat ke 3 atau lebih tinggi).
Peringatan & Perhatian
▶ Wanita yang mempunyai kelainan pengeluaran cairan yang tidak normal dari puting susu kemungkinan mempunyai tumor yang responsif terhadap steroid. Hingga diagnosa dari kasus ini ditegakkan, Cyclonate tidak boleh diberikan.
▶ Pasien yang mempunyai atau pernah mengalami depresi mental harus hati-hati terhadap pemakaian Cyclonate dan pemberiannya harus dihentikan jika depresi timbul kembali dalam tingkatan yang lebih serius.
▶ Berbagai pemeriksaan laboratorium dapat dipengaruhi oleh kontrasepsi hormonal, termasuk Cyclonate :
• Gonadotropin level
• Plasma progesterone level
• Urinary pregnanediol level
• Plasma estrogen level
• Test koagulasi
• Cortisol plasma level
• Tes fungsi tiroid
• Tes metapyrone
▶ Perdarahan dini setelah suntikan pertama tidak akan terjadi. Perdarahan yang berikutnya terjadi lebih kurang setiap 30 hari. Lebih kurang 70 % dari wanita mengalami menstruasi yang normal selama penggunaan Cyclonate. Banyak wanita yang menggunakan Cyclonate dapat mengalami menstruasi lebih awal atau lebih akhir dari biasanya dan sedikit wanita yang mengalami amenorrhea, bercak-bercak atau periode menstruasi yang lebih panjang atau lebih berat.
▶ Kehamilan. Efek samping Cyclonate terhadap janin tidak diketahui. Namun demikian, dokter harus memastikan tidak adanya kehamilan dengan pengujian, pengalaman dan tes kehamilan sebelum penulisan resep Cyclonate. Wanita hamil atau diduga hamil tidak boleh menggunakan Cyclonate. Jika pasien menggunakan Cyclonate selama kehamilan atau dalam keadaan yang tidak diharapkan, dia menjadi hamil sementara menggunakan obat ini, maka wanita tersebut harus diberitahu mengenai kemungkinan resiko yang dapat terjadi pada janin.
▶ Wanita menyusui. Karena pengaruh dari Cyclonate pada produksi ASI dan bayi yang menyusui belum diketahui, maka wanita yang sedang menyusui, tidak diperbolehkan menggunakan Cyclonate.
▶ Diabetes. Adanya penurunan toleransi glukosa darah dijumpai pada wanita yang menerima steroidal progesterone. Mekanisme penurunan toleransi glukosa ini tidak jelas. Karena alasan tersebut, maka pasien yang mempunyai diabetes harus hati-hati dalam pemberian Cyclonate.
▶ Hipertensi. Wanita dengan hipertensi (tekanan darah diatas 140/90) yang kemungkinan beresiko penyakit kardiovaskular, tidak dianjurkan untuk menggunakan metode hormonal sebagai kontrasepsi.
▶ Tromboembolik atau penyakit aterosklerotik. Wanita yang pernah mengalami tromboembolik, termasuk stroke, emboli paru-paru atau penyakit emboli kardiovaskular, tidak boleh menggunakan metode hormonal sebagai kontrasepsi seperti Cyclonate. Walaupun Cyclonate tidak menyebabkan tromboembolik, dokter harus berjaga-jaga secara dini terhadap penyakit tersebut. Apabila hal tersebut terjadi atau diduga terjadi, maka pemberian harus dihentikan secepat mungkin. Pasien dengan tromboflebitis atau tromboembolik yang semakin berkembang harus menghentikan pemakaian Cyclonate.
▶ Penyakit kardiovaskular. Wanita yang pernah mengalami nyeri dada atau napas pendek setelah bekerja atau gejala-gejala lain yang diduga berhubungan dengan kardiovaskular atau penyakit serebrovaskular, termasuk serangan tiba-tiba, sakit kepala, hilangnya kesadaran atau paralisis, harus diperiksa sebelum penggunaan metode hormonal sebagai kontrasepsi seperti Cyclonate.
▶ Penyakit hati. Wanita yang sedang atau pernah menderita penyakit hati yang berat, termasuk gatal berat pada kehamilan, tidak boleh menggunakan sistem hormonal sebagai kontrasepsi termasuk Cyclonate.
▶ Malignansi. Jika malignansi sedang terjadi atau diduga ada malignansi, termasuk perdarahan yang tidak normal, harus didiagnosa dan diobati terlebih dahulu sebelum penggunaan metode hormonal sebagai kontrasepsi.
▶ Karsinoma. Penelitian terbaru menyatakan tidak ada kaitan penggunaan kontrasepsi oral atau kontrasepsi progesteron jangka panjang dengan resiko berkembangnya kanker payudara pada populasi pemakai. Kontrasepsi hormonal mungkin menurunkan resiko kanker ovarium dan endometrial. Informasi ini harus dipertimbangkan pada saat akan memberi resep Cyclonate.
Efek Samping
▶ Dapat terjadi perubahan pada kulit, misalnya gatal-gatal, penggelapan warna kulit, tendensi ke arah kandidiasis.
▶ Efek samping yang terkait dengan kontrasepsi oral, seperti nausea, sakit kepala, lunaknya payudara dan bertambahnya berat badan, dapat pula terjadi pada penggunaan Cyclonate. Efek terhadap HDL kolesterol, koagulasi, fibrinolisis, tekanan darah sistolik dan diastolik, lipid atau apolipoprotein kecil atau dapat dikatakan tidak ada.
▶ Perdarahan setelah penyuntikan pertama dapat terjadi kira-kira selama 30 hari. Lebih dari 60 % wanita mendapatkan kembali siklus yang normal setelah 1 tahun menggunakan Cyclonate.
▶ Sejumlah wanita yang menggunakan Cyclonate mengalami periode perdarahan lebih awal atau lebih lambat dari biasanya dan sejumlah wanita yang lain mengalami amenorrhea, spotting, atau masa perdarahan yang lebih lama dan lebih berat. Tidak ada atau sedikit efek yang berpengaruh pada kolesterol, koagulasi, fibrinolisis, fungsi platelet, tekanan darah sistolik atau diastolik, lemak atau apolipoprotein.
▶ Anoreksia, rasa lelah dan mudah tersinggung serta depresi.
▶ Payudara lembek dan galaktorea.
▶ Erosi dan penambahan sekresi pada leher rahim.
▶ Penyakit tromboembolik, tromboflebitis dan emboli paru.